Minggu, 31 Mei 2009

Mengenali Penyakit Lupa

Lupa sudah menjadi sifat manusia yang alamiah sekali. Sistem ingatan kita atau memori semua disimpan di dalam otak. Besar kecilnya otak seseorang tidak akan banyak berpengaruh terhadap memori, tetapi jumlah lipatan-lipatan lapisan luar di otak yang banyak berpengaruh untuk memori seseorang. Nah, di sini bagaimanapun juga memori seseorang memang terbatas lo. Jadi, ada baiknya kamu aktifkan bantuan-bantuan dari luar. Misalnya dengan mempunyai catatan harian, organizer, atau reminder.

Saat ini telepon genggam juga punya banyak fasilitas untuk membantu kita mengingat jadwal kegiatan kita sehari-hari. Jadi, kamu juga bisa mengoptimalkan penggunaan alat-alat bantu itu untuk membantu mengingat-ingat jadwal aktivitasmu sehari-hari.

Selain itu, memori juga bisa dilatih. Semakin aktif kita mengingat banyak hal atau belajar, semakin banyak sel otak kita yang akan teraktifkan, sehingga ingatan kita akan selalu terlatih baik dan tidak cepat pikun.

Dibalik itu semua, kita juga perlu mewaspadai "Penyakit" lupa ini sebab, seperti yang dilansir oleh The Straits Times (TST), edisi 9 Januari 1998, otak generasi tahun 50-an yang kini mulai menginjak usia paruh baya, mengalami kemunduran. Apa penyebab kemunduran itu dan bagaimana solusinya? Klinik Memori maupun pelbagai suplemen ditawarkan untuk membantu.

Ada sebuah cerita bahwa ada seseorang yang bernama Peter. Setiba di rumah kontrakannya sehabis berbelanja, ia kaget setengah mati. Soalnya mobilnya tak terparkir digarasi. Ia lalu bertanya kepada teman-temannya, apakah ada yang melihat siapa yang memakai mobilnya. Ia semakin bingung karena tak memperoleh jawaban. Mereka baru saja pulang dan mobilnya sudah tidak ada di garasi.

Ketika seorang teman bertanya, ia dari mana dan Peter menjawab baru dari BIP (sebuah pusat perbelanjaan di Bandung), ia langsung disambar dengan pertanyaan, "Naik apa?" Peter langsung memukul jidatnya. Segera ia balik ke BIP untuk mengambil mobilnya yang masih berada di tempat parkir BIP.

Bukan sekali itu Peter melakukan hal yang membuat rekan-rekannya geleng-geleng kepala. Ada kejadian yang lebih menggelikan dan fatal akibatnya. Waktu itu ujian akhir semester. Entah karena capai atau pusing mengerjakan soal, sepulang ujian ia langsung tidur. Malam harinya ketika ingin mengecek jawaban, kontan ia teriak-teriak. Ternyata lembar jawaban soal tidak terkumpul bersama soalnya. Justru kertas corat-coret dan kerpekan yang terkumpul. Seketika ia langsung lemas dan pasrah kalau tidak lulus.

Lain lagi dengan David Moobs. Ia juga seperti Peter, sering lupa di mana memarkir mobilnya. Gawatnya lagi, hampir setiap hari ia menduga mobilnya telah dicuri. Suatu kali pernah ia pergi ke toko membeli susu, tapi yang terbawa sampai rumah malah roti dan coklat. Tak jarang ia lupa memperbarui paspornya padahal kopor sudah siap menemani ia berlibur.

Menyerang manula

Mungkin Peter atau David bertanya-tanya, mengapa memori sering mengkhianati mereka? Seseorang mengalami "lupa" jika informasi yang masuk tidak mendapat perlakuan sebagaimana mestinya. Lupa dapat merupakan proses yang masih normal (fisiologis), tapi dapat pula menjadi proses yang abnormal (patologis). Ada beberapa macam bentuk lupa, yakni mudah lupalupa terjadi bilamana informasi yang diterima berhasil melalui proses normal dan akhirnya tersimpan di dalam memori jangka panjang. Sayangnya sukar diambil atau diingat kembali saat dibutuhkan. Mudah lupa masih tergolong normal. Meskipun begitu tidak jarang hal ini merupakan tanda-tanda keadaan abnormal.

Mudah lupa dapat terkait dengan penambahan usia yang sering dihubungkan dengan inefisiensi proses memori, seperti proses berpikir menjadi lamban, kurang menggunakan strategi memori yang baik, kesulitan memusatkan perhatian dan mengabaikan distraktor, membutuhkan waktu lebih lama untuk mempelajari sesuatu yang baru, dan lebih banyak dibutuhkan isyarat untuk mengingat kembali informasi yang telah tersimpan. Mudah lupa akan semakin berat jika menyerang manula dan disebut sebagai age-associated memory impairment (AAMI).

Pada amnesia, informasi hanya sampai di memori jangka pendek. Dengan kata lain, terjadi kegagalan atau kesulitan belajar yang berarti sudah bersifat patologis. Namun, perhatian terhadap informasi yang masuk, mengingat kembali informasi yang sudah lama, fungsi kognisi, bahasa, dan kepribadian masih berjalan dengan normal. Hanya proses penerusan informasi dari memori jangka pendek ke memori jangka panjang yang gagal sehingga informasi baru tersebut tidak dapat diingat kembali. Sedangkan demensia gangguan yang paling berat. Informasi sama sekali tidak dapat masuk dalam proses memori. Bisa disebabkan oleh berbagai kelainan di otak seperti: gangguan vaskuler (stroke) dan degeneratif (sindrom Alzheimer).

Mirip RAM

Otak manusia berbeda dengan komputer, meski analoginya memang mirip. Sama seperti komputer di meja Anda, otak dipersenjatai dengan dua memori dasar: memori jangka pendek dan memori jangka panjang. Bertentangan dengan pemahaman umum, otak manusia tidak merekam segala kejadian tanpa pilih-pilih, sebagian ada yang terkubur sampai dibangunkan kembali oleh psikiater.

Memori jangka pendek, demikian bahasa Prof. Sidiarto Kusumoputro, pengajar bidang neurologi FKUI/RSCM, bisa dianalogikan dengan RAM (Random-Access Memory). Informasi yang diterima oleh panca indera menunggu dengan singkat di memori kerja ini, semacam play group mental yang kemudian menguapkannya dengan segera. Informasi baru tersimpan setelah terjadi proses perubahan kimia dan listrik pada sel-sel saraf atau neuron. Memori jangka pendek memungkinkan Anda untuk membuat hitungan sederhana di kepala atau mengingat nomor telepon cukup lama, meski begitu selesai menelepon Anda mungkin sudah lupa. Maka, sama seperti RAM, ia juga bisa menganalisa dan menyimpan informasi tanpa membuat rekaman yang abadi.

Sedangkan memori jangka panjang bertindak sebagai hard drive, secara fisik menyimpan pengalaman yang telah lewat di daerah otak yang disebut cerebral cortex (kulit luar otak). Cortex merupakan rumah bagi belukar 100 miliar neuron yang tampangnya mirip tumbuhan merambat. Komunikasi antarsel terjadi lewat pancaran impuls-impuls kimia dan listrik. Setiap kita merasakan sesuatu - pandangan, suara, ide - impuls unik dari sebagian sel-sel saraf tersebut langsung aktif. Ada yang lalu tidak kembali ke bentuk asalnya, karena mereka memperkuat koneksi satu dengan lainnya.

Musababnya, "Memori memang adalah pelbagai pola koneksi antarneuron," kata Dr. Barry Gordon, kepala klinik gangguan memori di Sekolah Kedokteran Johns Hopkins, AS. Bila suatu memori baru diperoleh, pengkodeannya bisa melibatkan ribuan neuron yang tersebar di seluruh cortex. Tapi jika informasi baru itu tidak digunakan, pola koneksi yang baru terbentuk itu akan segera pupus kembali. Sebaliknya, jika kita berulang-ulang mengingatnya lagi, pola koneksi itu akan semakin kokoh terbentuk dalam jaringan otak.

Meski demikian, keputusan untuk menyimpan atau membuang informasi biasanya dilakukan tanpa sadar, karena berada di bawah kendali hippocampus, berdasarkan pada dua pertanyaan. Pertama, apakah informasi tersebut memiliki arti emosional bagi yang bersangkutan? Nama mantan pacar akan lebih tertanam dalam memori kita daripada nama seorang menteri tertentu dalam kabinet yang usianya hanya 2 bulan. Minat khusus, atau berkadar sensasional, oke. Hal yang biasa-biasa saja, sori!

Pertanyaan kedua, apakah informasi yang masuk berhubungan dengan hal yang sudah kita ketahui? Otak memang selalu sibuk berusaha membuat asosiasi. Hal-hal yang dianggap takkan berguna tidak akan disimpan di dalam memori. Alias, lupakan saja. Dengan sistem filter ini, manusia sanggup menguasai dan melakukan analisis terhadap informasi yang diperoleh. Pada beberapa kasus istimewa, neurolog kadang menemukan orang-orang dengan memori super. Data yang betapa ruwet pun dapat mereka ingat. Namun, jangan kagum dulu. Umumnya daya pikir abstrak orang-orang macam ini sangat lemah. Ibarat kenal angka, mereka tak kenal makna.

Menurut Dr. Murray Grossman (45), ahli saraf dari Pusat Medis Universitas Pennsylvania, AS, bila ditelusuri lebih teliti berdasarkan jangka waktu keawetannya, ada lima jenis memori. Masing-masing: Semantik, Implisit, Remote, Working, dan Episodik. Semantik merupakan memori tentang makna simbol dan kata. Dengan memori ini kita bisa membedakan anjing dengan kucing.

Memori Implisit biasanya menyangkut kecakapan tertentu, seperti bersepeda, berenang. Memori Remote merupakan gudang data, umumnya melemah sejalan dengan bertambahnya usia. Sedangkan Memori Working adalah memori jangka pendek, yang kita andalkan saat melakukan kegiatan sehari-hari, seperti mengingat bagian kalimat pertama saat lawan bicara kita sedang mengucapkan bagian kalimat kedua, sehingga kita dapat memahami apa yang ia maksud.

Terakhir, Memori Episodik ialah memori yang menyangkut pengalaman yang belum lama terjadi. Apa nama film yang ditonton minggu lalu, apa nama restoran yang dipesan untuk berkencan Sabtu mendatang, di mana Anda letakkan kacamata barusan, dst. Memori Episodik juga mundur dengan bertambahnya usia.

Tips mengatasi lupa

Agar kita tidak mengalami kesulitan mengingat sesuatu yang kecil dan sederhana, cobalah latihan mental berikut ini untuk menajamkan daya ingat :

Menjaga pikiran tetap siap

Kekurangan tidur, stres, jenuh, tidak ada aktivitas dan alkohol merupakan musuh bagi memori, oleh karena itu stimulus intelektual menjadi kunci meningkatkan daya ingat. Membaca, mengerjakan teka teki silang, merencanakan perjalanan menyenangkan, melakukan hobi atau belajar skil baru seperti komputer dan bahasa asing akaan sangat membantu menajamkan memori.

Interaksi sosial

Berhubungan sosial dengan teman dan keluarga juga dapat membantu terhindar dari penyakit lupa. Penelitian bahkan menujukan lebih banyak seseorang berinteraksi sosial, semakin kecil mereka mengalami kerusakan fungsi kognitif.

Makan makanan peningkat daya ingat

Ini mungkin tidak termasuk dalam latihan mental, tetapi wortel mentah dan buah-buahan segar merupakan makanan yang memiliki peran besar menstimulus fungsi otak seperti daya ingat. Gula alam yang terkandung dalam buah-buahan sebenarnya dapat membantu kita berpikir dan mengingat kembali informasi lebih cepat.

Olahraga

Olahraga aerobik seperti berenang, jalan kaki dan sepeda dapat memompa oksigen ke dalam otot dan meningkatkan aliran darah dalam otak sehingga hasilnya otak lebih mudah mengingat sesuatu.

Buat petunjuk sistem memori

Karena semakin banyak informasi semakin besar peluang kita menjadi lupa. Untuk mengingatkan diri sendiri mengenai hal-hal penting, cobalah petunjuk memori berikut ini:

1. Siapkan agenda atau organizer dekat dengat anda dan segera tulis segala hal penting termasuk tanggal, sesuatu yang perlu dilakukan dan lain-lain sebelum anda lupa.

2. Dengar baik-baik informasi penting dan buat catatan kecil untuk mengingatkan apa yang terkait. Kembali sisihkan waktu untuk menuliskannya jika anda perlu.

3. Jika anda harus mengembalikan sesuatu atau memberi seseorang sesuatu, simpan ditempat yang selalu anda lihat atau dekat sesuatu yang setiap hari anda bawa, seperti kunci mobil.

Oleh : MM. Sri Setiyati Harjadi, 1984, dan dari berbagai sumber lain.
(forgetfulness), amnesia, dan demensia. Mudah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar